Tata Letak Komponen Komputer

Tata letak komponen komputer.




Motherboard


Motherboard adalah saraf pusat (otak) dalam sistem komputer. Motherboard juga dapat dideskripsikan sebagai dual prosesor atau single prosesor. Gambar dibawah  ini  menunjukkan  motherboard  dengan  single  prosesorKebutuhan dalam kecepatan memproses semakin meningkat. Prosesor tunggal (single prosesor) tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan tersebut, terutama dalam lingkungan jaringan perusahaan. Motherboard dengan dual prosesor biasanya diinstal untuk sistem operasi jaringan yang lebih tinggi tingkatannya seperti Windows 2000.

Gambar 38. Motherboard



Motherboard juga dikenal sebagai sistem board atau papan utama (main board). Semua hal dalam sistem yang terhubung dalam komputer, dikontrol atau dikendalikan oleh motherboard untuk berkomunikasi dengan peranti yang lainnya dalam sistem. Sistem board adalah papan sirkuit tercetak (printed circuit board)



yang paling besar. Setiap sistem akan memiliki satu. Sistem board biasanya merupakan tempat dari beberapa komponen berikut ini:


·     CPU

·     Circuit pengontrol

·     Bus/adapter

·     RAM

·     Slot ekspansi untuk board tambahan

·     port untuk peranti ekternal

·     Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS, dibaca C moss)

·     Read Only memory (ROM) 

·     chip BIOS

·     support chip yang memiliki fungsi yang bervariasi



Jika komputer menggunakan case desktop, sistem board akan terletak didasar case komputer. Jika komputer menggunakan case tower, sistem board biasanya akan terletak di satu sisi secara vertikal. Semua komponen yang terhubung ke dalam unit sistem akan terkoneksi secara langsung dalam sistem board.



Papan sirkuit tercetak (printed circuit board) dibuat dari bahan fiberglass. Papan sirkuit ini akan dilengkapi soket dan berbagai macam bagian elektronik, termasuk chip yang berbeda jenisnya. Chip dibuat dari sirkuit yang sangat kecil dan berbentuk kotak silikon. Silikon adalah bahan yang sama dengan bahan kimia dan berstruktur seperti pasir. Chip memiliki ukuran yang bervariasi, namun kebanyakan berukuran seperti perangko. Chip juga dikatakan sebagai semikonduktor  atau  sirkuiterintegrasi.  Kabel  individual  dan  konektor  yang disolder dengan tangan digunakan dalam sistem board lama dan telah digantikan dengan aluminium atau tembaga tercetak dalam papan sirkuit. Peningkatan ini secara signifikan telah mengurangi secara drastis waktu yang biasanya dibutuhkan untuk merakit PC, dan juga telah mereduksi biaya dari pabrik kepada konsumen. Gambar dibawah ini menunjukkan komponen dari motherboard ATX dan bagaimana semuanya dapat digabungkan menjadi satu.




Gambar 39. Form Factor Motherboard



Motherboard  biasanya  dideskripsikan  darfaktor  penyusunnya  (forfactor). Form factor akan mendeskripsikan dimensi fisik dari sebuah motherboard. Dua jenis form factor yang sering digunakan adalah motherboard Baby AT dan motherboard ATX. Sebagian besar dari sistem yang baru menggunakan form facto(faktor  bentuk)  motherboard ATX.  Motherboard  ATX  sebenarnya  mirip dengan Baby AT kecuali beberapa peningkatan berikut ini:
·      Slot ekspansi tersusun paralel dengan bagian board yang lebih pendek, sehingga membuat lebih banyak tempat untuk komponen lainnya.
·       CP da RAM  terletak   di  sebelah   power   supply Komponen  ini mengkonsumsi lebih banyak power sehingga membutuhkan lebih banyak pendinginan oleh kipas power supply.
·       Port  integrasi  I/O  dan konektor  mouse  PS/2 jugtermasuk  di  dalam motherboard.
·     Mendukung operasi 3.3 volt dari ATX power supply



Gambar 40. Rangkuman umum dari form factor



Motherboard biasanya juga dideskripsikan berdasarkan tipe interface mikroprosesor, atau soket yang ada disana. Motherboard dapat dideskripsikan sebagai Soket 1, Slot 370 dan sebagainya. Slot 1 adalah generasi pertama dari ATX. Soket tunggal 370 adalah generasi kedua ATX.


Komponen Motherboard

Komponen yang ditemukan didalam motherboard dapat bervariasi tergantung dari umur motherboard dan level integrasinya.
1. Chipset Motherboard

Chipset motherboard menentukan kompatibilitas (kesesuaian) dari motherboard dengan beberapa komponen sistem lainnya yang sangat vital. Hal ini juga akan menentukan performa dan keterbatasan motherboard. Chipset akan terdiri dari grup sirkuit mikro yang terkandung dalam beberapa chip terintegrasi atau satu atau dua chip terintegrasi Very Large Scale Integration (VLSI). VLSI adalah chip yang memiliki lebih dari 20,000 sirkuit. Chipset akan menentukan hal-hal sebagai berikut:
·     Jumlah RAM yang dapat digunakan oleh motherboard

·     Tipe chip RAM

·     Ukuran dan kecepatan cache

·     Tipe dan kecepatan prosesor

·     Tipe slot ekspansi yang dapat diakomodasi motherboard



2. BIOS

Chip Read-only memory (ROM) terletak di dalam motherboard. Chip ROM mengandung instruksi yang dapat diakses secara langsung oleh mikroprosesor. Tidak seperti RAM, chip ROM mengambil kembali apa yang terkandung didalamnya meskipun komputer dimatikan. Isi ROM tidak dapat dihapus atau diubah dengan cara normal. Transfer data dari ROM lebih lambat daripada RAM, tapi lebih cepat daripada disk apapun. Beberapa contoh chip ROM dapat ditemukan dalam motherboard termasuk BIOS ROM, electrically erasable programmable read-only memory (EEPROM), dan Flash ROM.


Basic Input/Output System (BIOS)

Basic input/output system (BIOS) memiliki instruksi dan data dalam chip ROM yang mengontrol proses boot dan hardware komputer. BIOS kadang disebut juga firmware. Chip ROM yang mengandung firmware dinamakan chip ROM BIOS, ROM BIOS, atau disederhanakan menjadi BIOS. Biasanya letak BIOS dalam motherboard sudah ditandai. Sistem BIOS ini merupakan bagian yang sangat penting dalam komputer. Jika CPU dikatakan sebagai otak komputer, sistem BIOS adalah jantung dari sistem. BIOS akan menentukan hard drive apa yang telah diinstal user, dimana ada atau tidak 3.5 inci floppy drive, memori macam apa yang diinstal dan banyak bagian penting lainnya dari sistem hardware pada waktu  startup.  BIOS  bertanggung  jawab  untuk  melayani  hubungan  antara software operasi komputer dan berbagai komponen hardware yang mendukungnya. Beberapa tanggung jawab berikut termasuk:
·     Hosting program setup untuk hardware

·     Mengetes sistem dalam proses yang dinamakan POST

·     Mengkontrol semua aspek dalam proses boot

·       Mengeluarkan kode kesalahan audio dan video ketika ada masalah selama POST
·       Menyediakan instruksi dasar untuk komputer agar dapat mengatur peranti dalam sistem
·     Menemukan dan mengeksekusi kode BIOS apapun dalam kartu ekspansi

·       Menemukan volume atau sektor boot dari drive manapun untuk memulai sistem operasi
·     Memastikan kesesuaian antara hardware dan sistem



BIOS   muda terlihat   letakny karena   ukuranny lebi besar   dari   pada kebanyakan  chip  lainnya.  Seringkalmemiliklabel  plastik  mengkilau  yang memuat nama manufakturer, nomer serial chip, dan tanggal produksi chip. Informasi  ini  sangat  penting  ketika  tiba  waktunya  dalam  memilih  chip  untuk proses upgrade.

Gambar 41. Basic Input/Output System (BIOS)




3. EPROM, EEPROM, and Flash ROM

a.ROM

ROM adalah cara paling umum digunakan untuk menyimpan program tingkat- sistem yang harus tersedia dalam PC setiap saat. Contoh yang paling umum adalah program sistem BIOS. Program BIOS disimpan dalam ROM yang dinamakan sistem BIOS ROM. Dengan memiliki program ini dalam ROM yang disimpan secara permanen berarti menyediakan data ketika power dinyalakan. Oleh karena itu, PC akan dapat menggunakannya untuk mem-boot up sistem.

b.EPROM dan EEPROM

EPROM dan EEPROM adalah chip ROM yang dapat dihapus dan diprogram ulang. Erasable programmable read-only memory (EPROM) adalah tipe khusus dari programmable read-only memory (PROM) yang dapat dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dilewatkan melalui jendela tembus pandang diatas chip. Karena chip ROM memiliki instruksi yang dapat membuat peranti berfungsi dengan baik, kadangkala harus diprogram ulang atau diganti ketika instruksi untuk peranti yang diupgrade dibutuhkan. Tidak seperti EPROM, chip EEPROM dapat dihapus dengan menggunakan voltase listrik normal yang lebih tinggi  daripada  menggunakan  sinar  ultra  violet.  Ketika  sistem  BIOS  termuat dalam EEPROM, maka dapat diupgrade dengan menjalankan instruksi tertentu.


c.FLASH ROM

Flash ROM adalah chip EEPROM spesial yang dapat dikembangkan sebagai hasil teknologi pengembangan EEPROM. Toshiba menciptakan istilah untuk kemampuan chip dapat dihapus dalam waktu sekejap atau sangat cepat. Flash ROM mengatur BIOS pada kebanyakan sistem baru. Flash ROM ini dapat diprogram ulang dibawah penggunaan kontrol software khusus. Meng-upgrade BIOS dengan menggunakan software khusus dikenal sebagai flashing. BIOS diimplementasikan dalam flash memory yang dikenal dengan nama plug-and- play BIOS,  dan hal tersebut  mendukung  piranti plug-and-play.  Chitersebut mengambil data ketika komputer dimatikan sehingga informasi secara permanen disimpan. Flash memory lebih murah dan lebih powerfull daripada teknologi chip EEPROM.


4. Slot Ekspansi

Slot Ekspansi adalah stopkontak dalam motherboard komputer yang menerima papan sirkuit tercetak (printed circuit board). Slot Ekspansi juga dikenal dengan nama  soket.  Semua komputememiliki slot  ekspansi  yang  membuat  peranti tambahan dapat dihubungkan ke dalam komputer. Peranti tersebut termasuk kartu video, kartu I/O, dan kartu suara (sound card).


Terdapat beberapa tipe slot ekspansi di dalam motherboard. Nomer dan tipe slot ekspansi dalam komputer  akan menentukan kemungkinaekspansi di masa mendatang. Gambar dibawah ini menunjukkan perbedaan dalam tipe slot. Slot ekspansi yang paling umum digunakan meliputi ISA, PCI dan AGP.

Gambar 42. Slot Ekspansi



Industry Standard Architecture (ISA) adalah slot ekspansi 16-bit yang dikembangkan oleh IBM.  ISA mentransfer  data dengan motherboard pada  8
MHz. Slot ISA menjadi tidak terpakai. Alat ini digantikan oleh slot PCI dalam sistem yang baru. Bagaimanapun juga, kebanyakan manufaktur motherboard masih mengikutkan satu atau dua slot ISA untuk kompatibilitas kembali dengan kartu ekspansi yang lama. Tahun 1987, IBM memperkenalkan bus Extended ISA (EISA) 32-bit, yang memuat chip Pentium. EISA menjadi cukup dikenal di pasar PC.
Peripheral Component Interconnect (PCI) adalah slot bus lokal 32-bit yang dikembangkan oleh Intel. Sejak intel menggunakan motherboard pada 33 MHz, slot bus PCI menawarkan peningkatan yang signifikan melampaui slot ekspansi ISA maupun EISA. Dengan bus PCI, tiap kartu tambahan (add-on card) akan mengandung  informasi  yang  akan  digunakan  oleh  prosesor  untuk mengkonfigurasi kartu tersebut secara otomatis. Bus PCI adalah satu dari tiga komponen yang diperlukan untuk plug-and-play.Tujuan utama bus PCI adalah untuk memungkinkan akses langsung ke CPU untuk peranti seperti memori dan video.Slot   ekspansi   PC adalah   yan paling   umum   digunakan   dalam motherboard yang ada sekarang ini.


Accelerated Graphics Port (AGP) dikembangkan oleh Intel. AGP didedikasikan untuk bus dengan kecepatan tinggi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan akan software grafik. Slot ini disediakan untuk adapter video. AGP adalah port grafik  standar  dalam  semua  sistem  yang  baru.  Padmotherboard  yang dilengkapi AGP, slot AGP tunggal digunakan untuk adapter display dan slot PCI dapat digunakan untuk peranti yang lain. Sedikit lebih pendek dari slot PCI yang berwarna putih, slot AGP biasanya memiliki warna berbeda dan terletak satu inci dibawah slot PCI. AGP 2.0 terkini menetapakan interface yang mendukung 1x dan 2x kecepatan pada 3.3V dan 1x, 2x dan 4x kecepatan pada sinyal 1.5V. AGP 3.0 adalah spesifikasi paling baru yang dapat menentukan skema sinyal baru untuk 4x dan 8x kecepatan pada tingkat sinyal .8V. AGP 3.0 mengirimkan lebih dari 2.1 GB/detik dari bandwidth (lebar pita) untuk mendukung aplikasi yang penuh dengan grafik, termasuk foto dan video digital.



5. Riser cards

Kartu riser (peningkat), ditunjukkan dalam Gambar


Gambar 43. Riser cards

, digunakan ketika komputer di-load penuh. Secara fisik akan menambah slot sehingga chip ataupun kartu dapat di plug. Dalam tampilan sederhana, case lebih  hemat  tempatkartu  diplug  ke  dalam  kartu  riser  yang  terletak  paralel dengan motherboard.
Audio/Modem Riser (AMR), ditunjukkan dalam Gambar






adalah kartu plug-in untuk motherboard Intel. AMR mengandung audio dan atau sirkuit modem. Intel menspesifikasi 46-pin tepi konektor untuk menyediakan interface digital antara kartu dan motherboard. AMR memiliki semua fungsi analog, atau kode, yang dibutuhkan untuk audio dan atau operasi modem.
AMR berevolusi menjadi kartu Communications and Networking Riser (CNR), yang menambah fungsi LAN dan jaringan rumah (home networking). Kartu CNR ditunjukkan dalam Gambar
.

CNR adalah interface 30-pin yang mengakomodasi dua format dan membuat variasi audio/modem dan audio/network menjadi mungkin dilakukan.
Mobile Daughter Card (MDC) ekuivalen dengan AMR untuk komputer laptop.





Jenis port Rear Panel

Selain dari yang tampak pada motherboard yang dipasang pada chasing, maka dibagian belakang CPU juga akan tampak beberapa jenis port dan soket seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 44. Jenis port Real Panel


Keterangan dari masing masing bagian sebagai berikut :

1. Port  paralel  (LPT1  atau  LPT2)  :  Port  bagi  peralatan  yang  bekerja dengan  transmisi  data secara  paralel.  Contoh  peralatannya  adalah printer dan scanner.



2. Port Serial (Com 1, Com 2) : Port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini adalah mouse dan modem.
3. Port AT/PS2 : Umumnya digunakan untuk masukan konektor keyboard dan mouse.
4. Port USB (Universal serial bus) : Port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini adalah camera digital, scanner, printer USB, handycam, dan peraltan tambahan eksternal.
5. Port VGA : Port yang berhubungan langsung dengan layar. Port ini terdapat pada motherboard yang menggunakan chipset VGA on board atau menggunakan VGA card yang diletakkan pada slot AGP.apabila didalam   motherboard   belum   terdapa por VG maka   harus menambah VGA Card.
6. Port Audio : Port yang berhubungan langsung dengan peraltan audio, misalnya tape, radio, speaker, atau mikrofon. Motherboard sekarang sudah banyak yang menggunakan chipset audio on-board.
7. Port LAN : Port yang dihubungkan dengan kabel LAN/jaringan yang menggunakan kabel konektor jenis RJ45. Port ini sudah terdapat pada motheboard,  karena  seringkali  chipset  motherboard  sudah memberikan fasilitas LAN on-board pada motherboardnya.



Tata letak komponen komputer





Konfigurasi Motherboard


Konfigurasi motherboard, dikenal juga sebagai pengaturan sistem hardware, adalah hal yang sangat penting. Konfigurasi motherboard membutuhkan hal-hal berikut:

•   memasang CPU

•   memasang heat sink dan kipas

•   memasang RAM

•   menghubungkan kabel power supply pada konektor listrik motherboard dan sambungkan berbagai konektor lainnya pada switch (pengatur) yang tepat serta lampu status pada panel depan case.
•   Mengeset BIOS sistem






Mengkonfigurasi Konektor


Mengetahui  peta  lokasi  memungkinkan  konfigurasi  motherboard  yang  tepat untuk konfigurasi (penyusunan/pengaturan) case dan lampu motherboard pada bagian depan panel case, yang juga disebut bezel atau faceplate (lempengan muka). Untuk pengaturan disket, selalu ingat bahwa garis berwarna pada kabel data adalah pin 1. Konektor yang lebih modern sebagian besar  dikunci’ dengan sebuah  pin  yang  hilang  ataupukonektor  yang  tersumbat,  sehingga  tidak mungki melakukan   kesalahan   dalam   pemasangan Kebanyakan kabel



berwarna pada kabel listrik adalah positif sementara kabel berwarna putih atau hitam sebagai ground atau negatif. Konektor I/O umumnya mengikuti konvensi standar industri. Informasi yang lebih lanjut dapat diperoleh dari buku panduan motherboard.





Mengkonfigurasi BIOS


Chip ROM BIOS dan Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS, dieja see-moss)  berisi  software  yang  mengatur  dan merekam konfigurasi  master untuk keseluruhan komponen dalam sistem, termasuk juga yang berada pada motherboard dan seperangkat chip logis. BIOS memiliki interface (antarmuka) khusus  yang  dapat  diakses  setelah  uji  diagnosa  POST  dijalankanBIOS mengeset komponen-komponen lain seperti halnya tipe hard drive, CD-ROM, dan  setting  floppy.  Interface  BIOS  dapat  dijalankan  dengan  keyboard,  atau berupa gambar yang digerakkan dengan mouse. Ketika drive dilepas, memory diupgrade (diperbarui), atau papan adapter ditambahkan, setup BIOS perlu diupdate/diperbarui untuk menampilkan/mengenali perubahan konfigurasi dan kemudian disimpan di dalam chip CMOS.

Mengkonfigurasi Prosesor


Motherboard  harus dikonfigurasi  berdasarkan frekuensi  processor  yang  akan dipasang. Pengaturan ini berbeda untuk setiap tipe motherboard dan prosesor. Semua spesifikasi berasal dari pabrik dan dapat ditemukan pada buku petunjuk yang disertakan bersama dengan produk. Secara khusus, buku panduan motherboard akan menjelaskan bagaimana CPU dengan frekuensi bus dihubungkan. Pastikan bahwa CPU yang digunakan mendukung kecepatan bus sertkecepatan  clock  CPU.  Kenyataan  bahwa  motherboard  sesuai  dengan semua kecepatan, tidak berarti bahwa CPU tersebut mampu menjalankan semua perbedaan/variasi yang dapat dikonfigurasi.



Jumper


Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.



Gambar 46. jumper


Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyeting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper.

Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan

Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu.


Jumper pada Motherboard


1. Jumper Clear CMOS




Gambar 47. Jumper Clear CMOS



Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).

Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.

Jika kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.

Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa menyala  akibat  kitlakukan  perubahan  pada hardware,  misalnya  processor, tetapi karena CMOS/BIOS telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan  tidak  mampu  membaca  processor  yang  baru  saja  anda  gantikan  maka jumper bisa digunakan.

Jumper ini juga digunakan bila pengguna lupa pada password yang digunakan pada BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang dibuat akan hilang dengan sendirinya.







2. Jumper Bus Clock/Bus Speed




Gambar 48. Jumper Bus Clock/Bus Speed


Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.

Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.

3. Jumper Bus Ratio


Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.



4. Jumper VGA




Gambar 49. Jumper VGA


Jumper  ini  biasanya  terdapat  pada  Motherboard  yang  menyediakan  VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.





5. Jumper Audio




Gambar 50. Jumper Audio


Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Jika pengguna mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkan sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab  biltidak  suara tidak  akan keluar  sekalipun  driver  telah  masuk.  Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang



tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati.

6. Jumper USB Power




Gambar 51. Jump USB Power


Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini  terdiri  dari  kaki/pin.  Jika  tidak  dipasang,  maka  USB  anda  tidak  akan berfungsi. Jika di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.

7. Jumper Memory/RAM




Gambar 52. Jumper Memory/RAM


Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.



8. Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)




Gambar 53. Jumper Harddisk/Optical Disk


Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk  atau  optical  disk.  Status  pada  harddisk/optical  disk  apakah  akan dijadikan Master atau Slave.

Hal ini penting di perhatikan melakukan tandem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama- sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master dan yang satu menjadi Slave.

Pad Motherboard   tertentu statu Slav pada   harddis tunggal   (tanpa melakukan tandem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.


0 Response to "Tata Letak Komponen Komputer"

Posting Komentar